Prodi Magister Sosiologi dan Sosiologi menggelar Kuliah Umum Bersama “Global Mobility and Citizenship: Challenges for Students in Higher Education”

Kuliah Umum untuk menyambut mahasiswa baru merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Sosiologi. Pada Tahun Ajaran Ganjil 2025/2026 ini penyelenggaraan kuliah umum diselenggarakan bersamaan dengan Prodi Sosiologi yang diselenggarakan pada Rabu, 8 Oktober 2025 di Ruang Conference Room. Kuliah Umum menghadirkan pembicara dari UGm, Hakimul Ihwan, Ph.D dengan moderator Dwi Nur Laela Fithriya,S.IP.,M.A, dengan peserta kurang lebih 130 orang mahasiswa S1 dan S2 Prodi Sosiologi dan Magister Sosiologi. Hadir dalam kuliah umum, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Erika Setyanti K, S.Psi, M.Psi; wakil Dekan 2, Dr. Astri Hanjarwati, M.Si; Kaprodi Magister Sosiologi, Dr. Phil. Ahmad Norma Permata; Sekretaris Prodi Magister Sosiologi, Dr. Muryanti, S.Sos,M.A; Kaprodi Sosiologi, Dr. Napsiah; Sekretaris Prodi Sosiologi, Dr. Andri Rosadi, M.Hum serta Dosen Sosiologi.

Pembicara menjelaskan dunia saat ini berada pada fase globalized dan globalizing world, di mana batas-batas negara semakin menipis dan memungkinkan terjadinya perpindahan manusia, ide, serta modal secara cepat dan masif. Fenomena ini memunculkan keberagaman budaya dan identitas yang semakin luas, menantang konsep homogenitas yang dulu menjadi ciri masyarakat modern. Mobilitas global bukan sekadar aktivitas perjalanan fisik, melainkan juga cara hidup dan cara pandang baru terhadap dunia. Ia menggambarkan manusia modern sebagai 'turis', bukan hanya dalam arti sebagai pelancong, tetapi sebagai individu yang terus berinteraksi dengan beragam budaya dan ruang sosial. Mobilitas ini turut membentuk identitas baru yang cair, di mana seseorang bisa menjadi penonton sekaligus yang ditonton di ruang publik digital. Identitas kini dikelola secara spasial dan temporal, menyesuaikan dengan konteks dan ekspektasi sosial yang berubah-ubah. Dalam konteks kewargaan, konsepcitizenshipkini berkembang menjadinetizenship, yakni bentuk kewargaan digital yang melampaui batas negara dan ruang fisik. Kewargaan tidak lagi hanya ditentukan oleh status hukum, tetapi juga oleh partisipasi aktif dalam jaringan sosial global. Fenomena ini melahirkan generasi nomaden digital yang menjelajah dunia maya tanpa batas teritorial, serta menumbuhkan loyalitas transnasional berbasis keterhubungan digital.Dalam konteks Nasionalisme, Teori nasionalismeGellnerdanAnderson.Gellnermelihat nasionalisme sebagai hasil dari industrialisasi yang menuntut keseragaman budaya, sedangkan Anderson menekankan bangsa sebagai 'komunitas yang dibayangkan'. Dalam konteks mobilitas global, kedua teori tersebut menunjukkan bahwa nasionalisme kini hadir dalam bentuk baru yang lebih reflektif dan terbuka terhadap perbedaan.

Kuliah umum dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Erika Setyanti K, S.Psi, M.Psi. Beliau menjelaskan bahwa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora memiliki keilmuan yang lengkap. Psikologi dengan kajian mikro, sedangkan sosiologi dengan kajian yang makro. Keduanya saling melengkapi sebagai sebuah keilmuan yang komprehensif (Muryanti)